Wednesday, August 3, 2016

Tugas Kelompok Akuntansi Internasional (Pengangguran)

"Ekonomi RI Turun, Pengangguran Diprediksi Naik"

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah meramalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun lalu sebesar 4,74 persen. Prediksi ini turun 1 persen dari asumsi makro di APBN-P 2015 yang sebesar 5,7 persen. Perlambatan ekonomi tersebut akan berdampak terhadap jumlah pengangguran dan orang miskin di Tanah Air.
Deputy Country Director Asian Development Bank di Indonesia, Edimon Ginting memperkirakan, angka kemiskinan dan angka pengangguran di Indonesia akan mengalami kenaikan pada 2015 karena pertumbuhan ekonomi yang meleset dari target.
"Karena pertumbuhan ekonomi pelan, pengangguran dan kemiskinan tidak bisa dihindari," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Jumat (29/1/2016).
Ia berpendapat, peningkatan jumlah pengangguran dan orang miskin bisa mencapai sekitar 250 ribu jiwa. Perkiraan ini didapat dari asumsi kenaikan 1 persen pertumbuhan akan menciptakan dan menyerap 250 ribu tenaga kerja. Dengan demikian, dengan penurunan 1 persen pertumbuhan ekonomi, jumlah kenaikan orang yang menganggur dan miskin sama.
Namun Edimon mengatakan, kondisi ini hanya bersifat sementara. Pasalnya, dijelaskan Edimon, pemerintah telah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi untuk menggairahkan sektor industri padat karya, industri jasa, pariwisata dan manufakturing yang mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja.
"Kondisi ini sementara saja, masa transisi karena paket kebijakan pemerintah berupaya menumbuhkan sumber pertumbuhan baru yang berfokus pada labour intensif, seperti industri jasa, padat karya dan pariwisata yang justru bisa menciptakan lapangan kerja lebih besar, lebih dari 250 ribu orang," terangnya.
Hanya saja, sambungnya, masyarakat perlu bersabar dengan efek paket kebijakan ekonomi pemerintah mengingat dampaknya baru bisa terasa pada 1-2 tahun ke depan. "Paket kebijakan ekonomi bekerjanya perlu waktu 1-2 tahun ke depan, akan tumbuh tempat-tempat produktif yang akan membuka lapangan kerja besar," ujar Edimon.
Sementara Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro pernah mengatakan, salah satu asumsi dasar ekonomi makro di APBN-P 2015, yakni pertumbuhan ekonomi diproyeksikan tercapai 4,74 persen dari target 5,7 persen. Namun pemerintah optimistis masih ada peluang kenaikan hingga 4,8 persen.
"Kontribusinya tidak akan banyak berubah, tetap konsumsi nomor pertama dengan sumbangan 50-60 persen. Lalu investasi swasta dan pemerintah, meskipun ekspor impor turun dan pengeluaran pemerintah stabil di angka 10 persen, tidak besar," ujarnya.
Dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) secara nominal, Bambang mengatakan akan mencapai Rp 11.412,3 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dibanding realisasi perekonomian Indonesia 2014 yang diukur berdasarkan PDB atas harga dasar yang berlaku hingga Rp 10.542,7 triliun dengan pertumbuhan 5,02 persen.
Perlambatan ekonomi di sebuah negara berimbas kepada penurunan angka pengguran dan kemiskinan. Padahal setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi menciptakan lapangan kerja bagi 250 ribu orang. Sayangnya, Bambang belum menghitung potensi pengangguran dan kemiskinan akibat penurunan pertumbuhan ekonomi di 2015. "Belum tahu angkanya, tapi tinggal dihitung saja karena tidak berkorelasi langsung," ujarnya.
Kuncinya untuk menekan angka kemiskinan dan pengangguran, diakui Bambang melakukan reformasi fiskal dengan baik. Kemiskinan bisa diberantas dengan cara mendesain program-program unggulan pengentasan pengangguran dan kemiskinan meskipun ekonomi Indonesia sedang terombang ambing.
"Kalo kita punya kualitas anggaran yang baik, punya program mengurai kemiskinan yang cocok, meski pertumbuhan ekonomi tidak sesuai harapan, program itu bisa mengurangi kemiskinan mesti pertumbuhan ekonomi naik setinggi-tingginya. Kalau ternyata tidak besar, tapi kalau programnya tepat, kemiskinan dan pengangguran bisa turun. Jadi lihat dulu kualitas belanja di 2015," terang Bambang.
Seperti diketahui, Kepala BPS, Suryamin mengungkapkan, basis penduduk miskin di Indonesia pada bulan ketiga ini sebesar 28,59 juta orang dengan prosentase 11,22 persen terhadap total penduduk Indonesia. Angka tersebut mengalami kenaikan dari realisasi jumlah penduduk miskin di periode Maret dan September tahun lalu.
"Jumlah ini terjadi kenaikan 860 ribu orang miskin dibanding realisasi jumlah penduduk miskin sebesar 27,73 juta di September 2014. Sedangkan dibanding Maret 2014 yang 28,28 juta jiwa, angka orang miskin di Maret 2015 bertambah 310 ribu,"
Sementara Deputi Neraca dan Analisis Statistik BPS, Suhariyanto mengungkapkan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada bulan kedelapan tahun ini sebanyak 7,56 juta orang atau 6,18 persen. Angka tersebut naik dari periode yang sama 2014 sebesar 5,94 persen atau 7,24 juta orang.
Sementara posisi Februari 2015, angka TPT di Indonesia sebanyak 7,45 juta jiwa atau 5,81 persen. Jumlah ini naik dibanding realisasi 7,15 juta jiwa atau 5,70 persen pada Februari 2014.
"Jadi angka pengangguran naik 320 ribu jiwa selama setahun dari Agustus 2014 ke periode yang sama 2015," ucap Suhariyanto.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS, Rizal Ritonga mengatakan, angka pengangguran meningkat karena terjadi PHK dan penurunan daya serap tenaga kerja akibat perlambatan ekonomi.
"Pengangguran naik karena para pencari kerja banyak yang tidak terserap, serta maraknya PHK. Semua itu terjadi akibat perlambatan ekonomi di Indonesia," kata Rizal. (Fik/Gdn).

http://ekonomi-ahidogank.blogspot.co.id/2013/07/analisis-penyebab-dan-dampak_31.html
http://bisnis.liputan6.com/read/2424157/ekonomi-ri-turun-pengangguran-diprediksi-naik

ANALISIS :
1.       Adanya pemutusan kerja dari perusahaan
Pengangguran terjadi biasanya disebabkan antara lain : perusahaan yang menutup atau mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif, peraturan yang menghambat inventasi, hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain. Bisa juga dikarenakan perusahaan yang bangkrut disebabkan oleh karena kredit macet atau tidak mampu mengangsur pinjaman Bank. Kredit macet disebabkan oleh krisis ekonomi yang melanda bangsa ini sejak tahun 1997. Krisis ekonomi disebabkan oleh krisis moneter(melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS). Krisis moneter disebabkan oleh rusaknya ekonomi Indonesia. Kerusakan ekonomi ini disebabkan oleh adanya mental korup, kolusi dan nepotisme (KKN) yang merajalela dan sistematik pada semua lembaga negara dan swasta. Budaya KKN ini disebabkan oleh pemerintahan yang kotor (tidak bersih). Masih bisa dicari lagi sebab-sebabnya misalnya dekadensi (kemerosotan moral). Sehingga erat sekali hubungan antara pengangguran dengan bagaimana keadaan perekonomian suatu Negara.

2.       Terbatasnya lapangan kerja sementara Tingginya jumlah penduduk.
Semakin tingginya jumlah penduduk sementara tingkat kesempatan kerja tidak mengalami pertumbuhan atau kenaikan, akan menyebabkan menumpuknya jumlah pengangguran. Hal ini terjadi karena jumlah pertumbuhan penduduk berbanding terbalik dengan jumlah pertumbuhan lapangan kerja atau kesempatan kerja.  Bagaimana hal ini bisa terjadi biasanya dalam perilaku masyarakat dengan mengatakan banyak anak banyak riski akan mendorong tiap warga masyarakat untuk memiliki anak sebanyak-banyaknya tanpa ada kesadaran bahwa banyak anak berarti akan mempersempit tempat tinggal dari keluarga tersebut dan banyaknya beban yang harus ditanggung oleh keluarga itu sendiri dan juga oleh pemerintah.


"Penganggur Lulusan SMK dan Universitas Naik, Ini Penyebabnya"

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2016 menjadi 5,50 persen dengan jumlah 7,02 juta orang. Orang yang menganggur paling banyak dan mengalami kenaikan berpendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Universitas.
Kepala BPS, Suryamin mengungkapkan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2016 sebesar 5,50 persen sebanyak 7,02 juta orang. Realisasi angka pengangguran ini menurun 430 ribu orang sebanyak 7,45 juta orang dengan TPT 5,81 persen di Februari 2015.
"Dalam setahun terakhir TPT turun dan jumlah penganggur berkurang sebanyak 430 ribu orang," katanya saat Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2016 di kantor BPS, Jakarta, Rabu (4/5/2016).
Suryamin menyebut, tingkat pengangguran pada jenjang SMK dan Universitas selama setahun terakhir naik masing-masing 9,84 persen dan 6,22 persen di Februari 2016. Sementara TPT di pendidikan ini pada periode yang sama 2015 sebesar 9,05 persen dan 5,34 persen.
"Dalam setahun terakhir, Tingkat Pengangguran Terbuka yang meningkat terjadi pada jenjang SMK 0,79 persen poin dan Universitas 0,88 persen poin. Jadi memang TPT tertinggi pada jenjang pendidikan SMK 9,84 persen," ujarnya.
Sementara TPT terendah pada penduduk berpendidikan SD ke bawah yakni sebesar 3,44 persen pada bulan kedua 2016. Realisasinya menurun dibanding 3,61 persen di Februari 2015. Pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), tingkat pengangguran melosot dari 7,14 persen menjadi 5,76 persen. TPT 6,95 persen oleh penduduk di jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Sebelumnya TPT di Februari 2015 sebesar 8,17 persen. Serta pada jenjang pendidikan Diploma I/II/III, tingkat pengangguran turun dari 7,49 persen menjadi 7,22 persen.
Dalam kesempatan yang sama, Kasubdit Statistik Ketenagakerjaan BPS Wachyu Winarsih mengungkapkan, tingkat pengangguran di jenjang pendidikan SMK naik karena lulusan SMK didorong untuk menjadi seorang wirausaha. Namun pada kenyataannya, banyak alumni sekolah kejuruan ini yang belum siap mengimplementasikan ilmunya sebagai entrepreneur dan memilih untuk bekerja di perusahaan.
"Karena mereka belum berani jadi wirausaha, akhirnya menjadi buruh atau karyawan dulu. Sementara lapangan kerja yang menyerap mereka terbatas. Tapi Tingkat Pengangguran Terbuka tinggi untuk SMK, hanya di jurusan tertentu saja, misalnya di jurusan Tata Boga," jelasnya.

Sementara tingkat pengangguran naik di jenjang pendidikan Universitas, diakui Wachyu karena jebolan Sarjana ini terlalu memilih pekerjaan yang sesuai dengan minat maupun sesuai bidang studi yang ditekuni, termasuk mempertimbangkan soal gaji.
"Kalau pekerjaan tidak sesuai dengan bidang pendidikan, atau gaji belum cocok, ya lebih baik nunggu dulu, cari kerjaan di perusahaan lain. Mereka cenderung punya kebebasan, beda dengan yang berpendidikan rendah. Mereka harus bekerja untuk bisa makan," tegasnya.
Sedangkan dari sisi lapangan usaha atau perusahaan, lanjut Wachyu, perusahaan kian selektif untuk merekrut atau menerima karyawan baru. Perusahaan mempunyai kriteria tertentu, dan cenderung memilih pekerja yang mempunyai kompetensi atau keahlian dan pengalaman.
"Perusahaan juga seleksi calon karyawan baru, mencari lulusan yang bukan saja mahir sesuai latar belakang pendidikan saja, tapi juga punya keahlian di luar itu dan pengalaman. Sementara tidak sedikut lulusan SMK dan Universitas yang belum memiliki kriteria tersebut," pungkas Wachyu. (Fik/Gdn)

http://bisnis.liputan6.com/read/2499479/penganggur-lulusan-smk-dan-universitas-naik-ini-penyebabnya

ANALISIS :
1.       Pendidikan dan keterampilan yang rendah.
Syarat seseorang untuk bisa dengan mudahnya memperoleh pekerjaan tentunya harus dimodali dengan pendidikan dan keterampilan yang baik. Kalau tidak, jangan harap kita bisa dapat pekerjaan yang layak. Bayangkan saja begitu banyaknya lulusan-lulusan SMP, SMA maupun perguruan tinggi lainnya di tiap tahunnya, hanya yang berbibit unggullah yang kelak akan menghiasi dunia kerja. Hal ini juga terjadi karena sebagian orang berpendapat bahwa banyaknya para sarjana yang tidak memperoleh pekerjaan atau menjadi pengangguran, sehingga para masyarakat awam berpikir untuk apa sekolah atau kuliah kalau ujung-ujungnya menjadi pengangguran. Selain itu mahalnya biaya pendidikan juga menghambat para masyarkat kecil untuk memperoleh pendidikan yang layak.

2.       Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja.
Sama halnya dengan poin kedua, ketidak terpenuhinya persyaratan yang diminta dunia kerja seperti pendidikan dan keterampilan yang bagus hanya akan menambah jumlah pengangguran di Indonesia. Bahkan tak jarang kompetensi pencari kerja yang tidak  sesuai dengan pasar kerja. Misalnya, banyaknya lulusan pertanian yang bekerja di perbankan, lulusan ekonomi kerja di kehutanan, sehingga para masyarakat berpikir untuk memperoleh pekerjaan cukup dengan jalan pintas yang menyebabkan kurangnya keterampilan bagi calon pekerja karena tidak sesuai dengan posisi atau kemampuan yang dia miliki.

Saturday, May 28, 2016

Tugas Kelompok Softskill : Sejarah dan Inflasi Negara Jerman

Tugas Kelompok Softskill
Nama      : Adelia Larasati                            (20212145)
                   Arrafah Marzuqoh                       (28212115)
                   Gustiyanti                                                      (23212223)
                   Regita Shandra Nirwana             (26212088)
Kelas      : 4EB23

Sejarah Negara Jerman
            Sejarah Jerman sebagai suatu negara-bangsa dimulai semenjak terbentuknya Konfederasi Jerman pada tahun 1815 yang dimotori oleh Kerajaan Prusia. Namun, penghunian wilayah tepian timur Sungai Rhein, yang sekarang menjadi lokasi sebagian besar negara Jerman, telah berlangsung sejak masa prasejarah, jauh hingga ke Zaman Batu Tua (Paleolitikum). Di tempat-tempat dekat aliran beberapa sungai besar yang berbukit-bukit (misalnya Rhein dan Sungai Neckar) sejak ratusan ribu tahun sudah menjadi tempat bermukim beraneka ragam masyarakat. Fosil Homo heidelbergensis dan Homo neanderthalensis ditemukan di tempat semacam ini. Pada periode yang lebih modern ditemukan peninggalan dari manusia Cro-Magnon dari Zaman Es terakhir. Peninggalan-peninggalan peradaban Zaman Batu Baru (Neolitikum) dan Zaman Perundagian (baik Zaman Perunggu dan Zaman Besi) juga ditemukan di banyak tempat.
            Karena wilayahnya yang subur, berbagai suku pendatang menghuni wilayah ini. Peninggalan peradaban pertama berasal dari masyarakat Kelt dari masa milenium terakhir sebelum era modern (Masehi) yang datang dari timur. Orang-orang Slavia juga menghuni bagian timur (sekitar Sungai Elba). Kemudian datang kaum Germanik dari utara yang menghuni wilayah yang sama dan perlahan-lahan mendesak kaum Kelt ke arah barat menuju Perancis dan Inggris meskipun perkawinan campur di antara kedua kelompok berbeda bahasa ini diperkirakan luas terjadi. Ketika orang Romawi mulai berekspansi ke utara pada abad terakhir sebelum Masehi muncullah catatan-catatan tertulis mengenai wilayah ini.
            Catatan tertulis mengenai wilayah yang sekarang disebut Jerman (era protosejarah) dimulai sejak adanya laporan-laporan tertulis Romawi dan Yunani mengenai kaum "Barbar" (berarti "biadab") yang mendiami bagian utara Pegunungan Alpen. Periode ini biasa disebut oleh sejarawan sebagai Periode Antik. Pada masa menjelang ekspansi Romawi, wilayah Jerman dihuni oleh berbagai puak Germanik yang saling bersaing satu sama lain. Kelemahan ini dimanfaatkan oleh orang Romawi untuk menaklukkan wilayah timur Sungai Rhein dan mendirikan provinsi Germania Magna. Pada abad pertama Masehi, pasukan Romawi kembali dapat didesak mundur hingga ke tepi barat Rhein dan selatan Sungai Main dan Sungai Donau.
Wilayah "Magna Germania" di awal abad ke-2 Masehi. Walaupun dalam peta ini digambarkan sebagai satu kesatuan, dalam kenyataannya puak-puak Germanik tidak terorganisasi dalam satu pemerintahan.
            Perlahan-lahan, suku-suku Germanik ini mulai memperluas wilayahnya ke arah barat setelah kekuatan Romawi memudar. Walaupun Romawi secara politis sudah tidak kuat, namun secara budaya suku-suku Germanik sangat terpengaruh oleh budaya Romawi. Secara bergantian bermunculan puak-puak yang mendominasi dan mulai membentuk dinasti/wangsa berkuasa, seperti wangsa Meroving dan wangsa Salia. Proses kristenisasi dan kultur feodalisme juga mulai terbentuk pada periode ini.
            Era sejarah dimulai sejak abad ke-5, umum dinamakan Abad Pertengahan oleh sejarawan Eropa, dengan ditemukannya dokumen-dokumen berbahasa Jerman Kuna, bahasa Latin yang ditulis oleh penduduk setempat sendiri, atau bahasa-bahasa lainnya.
            Pada abad ke-8 muncul satu suku Jerman yang mencuat dan mendirikan imperium, mengikuti contoh yang pernah ditunjukkan oleh orang Romawi sebelumnya, yaitu Franka, dengan penguasa pertama Karl Martel (Charles Martel) dari Wangsa Meroving. Ia mendirikan Kerajaan Franka, yang mendominasi Eropa barat dan tengah hingga beberapa abad sesudahnya. Puncak kejayaan kerajaan ini terjadi pada masa pemerintahan Karl Yang Agung (Charlemagne; memerintah 800-843) sekaligus mendirikan Wangsa Karoling. Di akhir pemerintahannya, ia membagi wilayah luasnya menjadi tiga, sesuai dengan tiga cucu lelakinya, yang dikenal sebagai Perjanjian Verdun. Wilayah barat diperuntukan bagi Karl (Charles) yang kelak menjadi Kerajaan Perancis, wilayah tengah diperintah oleh Lothar, dan wilayah timur diperuntukkan bagi Ludwig (Louis).
            Selanjutnya, panggung sejarah didominasi oleh suatu federasi longgar berbagai dinasti feodal yang dikenal sebagai Kekaisaran Romawi Suci sebagai hasil penyatuan kembali wilayah Kerajaan Franka bagian timur dan tengah, serta takluknya Italia bagian utara di tangan puak Jerman, yang membentang selama 8,5 atau hampir 10 abad tergantung dari mana orang menghitungnya, dari abad ke-9 atau ke-10 sampai tahun 1806, dan dipimpin oleh seorang kaisar. Pada masa kejayaannya, teritori kekaisaran ini mencakup wilayah modern Jerman, Austria, Slovenia, Ceko, Polandia, Perancis timur, Swiss, dan Italia utara. Periode yang panjang ini mengalami berbagai gejolak seperti Persaingan Investiturat, Kelaparan Besar 1315-1317, Wabah Hitam (The Black Death) 1347-1351, dan disepakatinya Piagam Emas 1356 (Die Goldene Bulle) sebagai konstitusi pertama kekaisaran ini.
            Pada abad ke-16, ketika telah kehilangan banyak teritori bangsa non-Jerman, kekaisaran ini sempat disebut sebagai "Kekaisaran Romawi Suci Bangsa Jerman". Abad ini menyaksikan pula dimulainya Reformasi Protestan, yang dimulai oleh Martin Luther pada tahun 1517 di Wittenberg, sekarang terletak di Sachsen-Anhalt. Akibat dianutnya aliran baru kekristenan ini oleh berbagai raja anggota Kekaisaran terjadilah ketegangan internal dalam Kekaisaran, yang memuncak dengan terjadinya Perang Tiga Puluh Tahun (1618–1648). Rangkaian peperangan ini berakhir dengan disepakatinya Perdamaian Westfalia. Perang tersebut selanjutnya merombak tatanan politik Kekaisaran karena beberapa waktu kemudian menandai era persaingan di antara dua kekuatan politik, yaitu Wangsa Habsburg dari Kerajaan Austria yang menganut Katolik sebagai kekuatan tradisional dan Wangsa Hohenzollern cabang Utara penguasa Kerajaan Prusia yang menganut Kristen Protestan yang berangsur-angsur semakin menguat.
            Perang Napoleon mengubah alur sejarah, dari orientasi feodalisme menjadi negara militeristik, dengan terbentuknya Konfederasi Jerman tahun 1815–1866. Karena peran negara yang represif, munculnya gerakan liberalisme di Eropa, serta Revolusi Februari 1848 di Perancis, sempat terjadi revolusi pada tahun 1848 yang dimotori oleh mahasiswa dan kaum buruh. Walaupun dapat diredam, revolusi ini menghasilkan parlemen pertama di Jerman, yaitu Parlemen Frankfurt, matangnya simbol-simbol kebangsaan (bendera dan bakal lagu kebangsaan), dan menjadi pendorong terbentuknya Kekaisaran Jerman tahun 1871–1918 seusai perang Perancis-Prusia (1870-1871). Sejak saat ini Jerman mengadopsi sistem parlementer dengan kanselir sebagai kepala pemerintahan. Kanselir pertama adalah Otto von Bismarck.
            Perang Dunia I berakhir dengan runtuhnya Kekaisaran Jerman (dan juga Kekaisaran Austria-Hungaria, saingannya) sekaligus menandai era republik dengan berdirinya Republik Weimar tahun 1919. Jerman kehilangan wilayah Alsace-Lorraine (yang dicaploknya pada tahun 1871) dan sebagian wilayahnya di Polandia, terutama kota pelabuhan Danzig. Periode demokrasi ini berlangsung relatif singkat dan berakhir 1933.
Setelah pemerintahan otoriter Jerman Nazi pimpinan Adolf Hitler tahun 1933–1945 yang membawa kehancuran bangsa ini dalam Perang Dunia II, muncullah Republik Federal Jerman (Jerman Barat) dan Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) sebagai simbol Perang Dingin sejak 1949. Kekalahan dalam Perang Dunia II telah membuat Jerman kehilangan wilayah timur yang jatuh ke tangan Polandia dan Rusia. Terjadi pula aksi balas dendam di Polandia dan Cekoslowakia berupa pengusiran paksa orang-orang Jerman dari wilayah mereka (Zwangsvertreibung). Di Rusia, orang-orang keturunan Jerman banyak yang dibuang ke wilayah timur (Siberia).
Republik Weimar dan Rezim Nazi
            Di awal Revolusi Jerman bulan November 1918, Jerman mendeklarasikan dirinya sebagai republik. Meski begitu, kekuatan komunis radikal kiri tetap berlanjut. Revolusi ini berakhir tanggal 11 Agustus 1919, ketika Konstitusi Weimar ditandatangani oleh Presiden Friedrich Ebert. Jerman pada era ini menikmati kehidupan budaya yang sangat liberal dengan kemakmuran ekonomi - disebut dengan Golden Twenties. Akibat Depresi Besar tahun 1929 ditambah kondisi sulit akibat didikte oleh Perjanjian Versailles mengakibatkan pemerintahan menjadi tidak stabil dii awal 1930-an. Hal ini ditambah lagi dengan adanya tuduhan pada pemerintah Weimar bahwa mereka dianggap mengkhianati negara karena menandatangani Perjanjian Versailles.
            Tahun 1932, Partai Komunis Jerman dan Partai Nazi mengontrol mayoritas Parlemen, yang terus menerus menentang kebijakan pemerintah Weimar. Setelah kabinet yang terus-menerus gagal, Presiden Paul von Hindenburg mengangkat Adolf Hitler sebagai Kanselir tanggal 30 Januari 1933. Sesaat kemudian situasi negara bertambah kacau dan Hitler mendapatkan kekuatan tak terbatas. Menggunakan kekuatannya untuk menghindari ancaman terhadap negara, Hitler kemudian mendirikan negara totaliter terpusat dalam beberapa bulan. Industri kemudian direvitalisasi untuk kebutuhan militer.
            Tahun 1935, Jerman kembali mengontrol Saar dan 1936 juga mendapatkan Rhineland, kedua wilayah yang hilang akibat Perjanjian Versailles. Tahun 1938, Austria dianeksasi, dan tahun 1939, Cekoslowakia juga dibawah kontrol Jerman. Invasi Polandia dipersiapkan melalui Pakta Molotov–Ribbentrop dan Operasi Himmler. Tanggal 1 September 1939 Wehrmacht Jerman meluncurkan serangan kilat ke Polandia, lalu kemudian dianeksasi oleh Jerman dan Tentara Merah Soviet. Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman, dan Perang Dunia II pun pecah. Perang pun berlanjut, Jerman dan sekutunya dengan cepat menguasai hampir seluruh benua Eropa dan Afrika Utara. Meski begitu, rencana Jerman untuk menguasai Inggris mengalami kegagalan. Tanggal 22 Juni 1941, Jerman melanggar Pakta Molotov–Ribbentrop dan menginvasi Uni Soviet. Serangan Jepang ke Amerika Serikat menimbulkan deklarasi perang Jerman terhadap Amerika Serikat. Pertempuran Stalingrad memaksa tentara Jerman untuk bergerak ke front timur.
            Bulan September 1943, Italia, sekutu Jerman, mengalami kekalahan, dan tentara Jerman dipaksa untuk bertahan membantu Italia. Pendaratan Normandia membuka front barat dan tentara sekutu berhasil mendesak masuk ke dalam wilayah Jerman. Tanggal 8 Mei 1945, tentara Jerman mengalami kekalahan setelah Tentara Merah berhasil menduduki Berlin.
Jerman Timur dan Jerman Barat
            Setelah kalahnya Jerman pada Perang Dunia II, kawasan Jerman yang tersisa dan Berlin dibagi-bagi oleh Sekutu menjadi 4 zona militer. Keempat zona ini menerima lebih dari 6,5 juta etnis Jerman yang terusir dari wilayah timur. Sektor barat, yang dikuasai oleh Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat, bergabung tanggal 23 Mei 1949 untuk membentuk Republik Federal Jerman (Bundesrepublik Deutschland); dan tanggal 7 Oktober 1949, sektor timur yang dikuasai Soviet menjadi Republik Demokratik Jerman (Deutsche Demokratische Republik, DDR). Secara umum, mereka dikenal dengan "Jerman Barat" dan "Jerman Timur". Jerman Timur memilih Berlin Timur sebagai ibukota, sedangkan Jerman Barat memilih Bonn.
            Jerman Barat muncul sebagai negara parlementer federal dengan sistem "ekonomi pasar sosial", bersekutu dengan Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. Jerman Barat menikmati pertumbuhan ekonomi luar biasa mulai tahun 1950-an (Wirtschaftswunder). Jerman Barat juga bergabung dengan NATO tahun 1955 dan menjadi negara pendiri Komunitas Ekonomi Eropa tahun 1957. Jerman Timur adalah negara Blok Timur dengan kontrol militer dan politik Uni Soviet dan kemudian bergabung dengan Pakta Warsawa. Meski Jerman Timur mengklaim negara demokrasi, namun kekuatan politik dikendalikan sepenuhnya oleh (Politbüro) dibawah kontrol Partai Kesatuan Sosialis Jerman (SED), yang didukung oleh Stasi, agen rahasia, dan berbagai sub-organisasi lain yang mengontrol setiap aspek kehidupan.
            Meski propaganda Jerman Timur banyak diambil dari keuntungan program sosial mereka dan kecaman invasi Jerman Barat, banyak warga Timur tetap ingin pergi ke Barat untuk mencari kebebasan dan kemakmuran. Tembok Berlin, yang dibangun tahun 1961 untuk menghentikan penduduk Jerman Timur melarikan diri ke Jerman Barat, menjadi simbol Perang Dingin, sehingga kejatuhannya pada tahun 1989 menjadi simbol Kejatuhan Komunisme, bersatunya kembali Jerman, dan Die Wende.
            Tensi antara Jerman Timur dan Jerman Barat mulai mereda di awal tahun 1970-an dengan kebijakan Ostpolitik Kanselir Willy Brandt. Pada tahun 1989 Hungaria (anggota Blok Timur) membuka perbatasannya dengan Austria (anggota Blok Barat) yang berakibat mengalirnya ribuan pengungsi Jerman Timur ke Jerman Barat via Hungaria. Hal ini menyebabkan kekacauan di Jerman Timur dan gelombang demonstrasi pun mendapat dukungan. Krisis ini memaksa pemerintah Jerman Timur meletakkan kekuasaannya dan menyetujui penyatuan dengan Republik Federal Jerman, yang secara resmi ditandatangani tanggal 3 Oktober 1990 (sekarang menjadi Hari Persatuan Jerman, Tag der Deutschen Einheit).
Reunifikasi Jerman dan Uni Eropa
            Ibukota kemudian disepakati pindah ke Berlin lagi pada tahun 1994 (berdasarkan Akta Berlin/Bonn). Relokasi pemerintahan baru selesai pada tahun 1999. Bonn sendiri mendapatkan status sebagai Bundesstadt (kota federal) karena menjadi tempat beberapa kementrian. Sejak bersatu, Jerman menjadi lebih aktif dalam keanggotaannya di Uni Eropa dan NATO. Jerman mengirim pasukan perdamaian untuk menjaga stabilitas di Balkan dan mengirim pasukan tentara ke Afganistan sebagai usaha meredam pasukan Taliban. Penurunan pasukan ini menjadi kontroversial karena menurut aturan domestik mereka, Jerman mengirim pasukan hanya untuk peran pertahanan. Pada tahun 2005, Angela Merkel menjadi Kanselir Jerman wanita pertama dengan koalisi besar di pemerintahan.

Inflasi Negara Jerman
Tahun 1921
Hyperinflasi
Jerman adalah negara yang perekonomiannya stabil, namun karena ambisinya menjadi penguasa dan terjun kedalam peperangan, keuangan Jerman menjadi terguncang, oleh karena perang itu didanai dari pinjaman. Pada awalnya Jerman dapat memenangkan perang sehingga segala utangnya akan dibiayai negara yang kalah, akan tetapi hasilnya justeru sebaliknya, alhasil Jerman harus membayar pinjaman dana perang tersebut, dan ditambah lagi Jerman harus mengikuti keinginan negara pemenang untuk membenahi pemerintahannya menjadi negara demokratik, serta harus membayar semua kerusakan yang amat berat akibat peperangan.
Kala itu Jerman tahun 1921, membentuk pemerintahan Weimar dan mulai membayar utangnya 1/3 dari ahsil besi, batu bara, dan komoditas lainnya, serta kenaikan tarif pajak. Akan tetapi pemerintahan Weimar menolak pembayaran sisanya, sehingga Perancis dan Belgia menduduki Ruhr sebagai jantung industri Jerman. Kondisi ini mengakibatkan ekonomi Jerman makin terpuruk. Jerman akhirnya menyerah dan menyetujui ke perjanjian awal, akibatnya timbul MONEY CREATION mata uang MARK yang menjadikan nilainya jatuh, dan harga-harga mulai naik tak terkendali, maka HIPER INFLASI tak terelakkan lagi.
Pada waktu itu sepotong roti yang sewajarnya berharga 160 Mark berubah menjadi 1.500.000 Mark. Kehidupan di Jerman makin remuk redam dan berdampak pada sosial politik Jerman.
Pada tahun 1923 partai NAZI melakukan kudeta, kemudian utang pinjaman dihapuskan sehingga penyandang dananya jadi gigit jari. Pada tahun ini tak ada lagi uang pensiun, bagi pensiunan.
Pada musim gugur 1923 kehancuran Jerman semakin lengkap karena nilai mata uangnya tak bernilai lagi, 1 USD = 1 Triliiun MARK.
Pada saat itu orang-orang kaya di Jerman kebingungan, tapi mereka masih memiliki asset-asset berupa tanah, rumah, dan emas. Dari kesemuanya itu ternyata yang paling bisa diandalkan
adalah simpanan berupa emas. Mengapa? karena harganya mengikuti laju inflasi. Sehingga nilai asset para pemilik emas relatif aman dan stabil. Pada tahun 1923 kanselor baru Jerman Gustav Streseman dan kepala bank sentralnya menukarkan mark menjadi renten mark. Upaya ini untuk membangun kembali ekonomi Jermandan didukung dengan pinjaman emas dari Amerika. Hasilnya mulai tahun 1924 harga 1 USD mulai berangsur turun menjadi 1 juta mark, dan sejak itu perekonomian berangsur-angsur pulih.
Tahun 2011
Inflasi Ringan
Laporan Destatis, Badan Statistik Jerman, seperti dikutip dari AFP, menunjukkan, indeks harga konsumen (IHK) pada 2011 mencapai 2,3%, melaju dibanding posisi 2010 sebesar 1,1% dan jauh lebih tinggi dibanding level 2009 sebesar 0,4%. Inflasi Jerman ini juga tercatat lebih tinggi dari target Bank Sentral Eropa (ECB) yang berharap inflasi di 17 negara zona euro (pengguna matauang eurot) tak lebih dari 2%. Pengaruh harga minyak pada 2011 cukup berperan. Destatis mencatat, inflasi noninti (tanpa memperhitungkan minyak) pada 2011 mencapai 1,3 persen. Laporan itu juga menunjukkan, Harmonised Index of Consumer Prices (HICP) biaya hidup di Jerman secara tahunan (year-on-year) pada 2011 meningkat 2,5%. HICP adalah pembanding internasional untuk inflasi di setiap negara anggota Uni Eropa (UE).

Tahun 2015
Inflasi Ringan

Tahun 2016
Inflasi Ringan
Dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, harga konsumen Jerman naik 0,3 persen pada Maret 2016, kata kantor statistik Jerman Federal Destatis, mengutip perhitungan awal nya.
germany-inflation-cpi
Diukur dengan indeks harmonisasi harga konsumen (HICP), standar Uni Eropa, inflasi tahunan Jerman juga naik menjadi 0,1 persen pada Maret dari minus 0,2 persen pada Februari.
germany-harmonised-consumer-prices
Peningkatan inflasi di ekonomi terbesar Eropa agak meredakan kekhawatiran Bank Sentral Eropa yang inflasi yang rendah dan tahan lama akan merugikan perekonomian.
Bank sentral menetapkan target inflasi di “bawah, tapi dekat dengan” 2 persen. Awal bulan ini, memotong ketiga suku bunga acuan dan memperluas program pelonggaran kuantitatif untuk membeli aset senilai 80 miliar euro (sekitar 90500000000 dolar AS) per bulan.
Kantor Statistik Uni Eropa dijadwalkan untuk merilis harga Maret data zona euro pada hari Kamis. Analis memperkirakan laju inflasi untuk lebih tinggi dari tingkat minus 0,2 persen pada Februari.
Cara Negara Jerman mengatasi Inflasi
Jerman Akan Nasionalisasi Hypo Real Estate
Menkeu Jerman Peer Steinbrueck, Rabu (18/02), dalam sidang kabinet di Berlin.
Sementara itu, Rabu kemarin (18/02) pemerintah di Berlin juga memutuskan untuk menasionalisasi bank yang nyaris bangkrut sebagai upaya penyelamatan terakhir. Dalam waktu dekat, program yang disebut sebagai “peraturan nasionalisasi penyelamatan” itu akan mengambil alih kepemilikan bank perkreditan Hypo Real Estate yang dinyatakan bangkrut. Bank tersebut merupakan salah satu bank penting dalam sistem keuangan di Eropa. Surat hutang Hypo Real Estate sebelumnya dianggap kredit yang aman dan di Jerman surat hutang Hypo Real Estate dibeli banyak pemerintah daerah dan perusahaan asuransi. Tapi Kanselir Jerman Angela Merkel menekankan bahwa negara tetap memperhatikan para pembayar pajak.
“Kami melakukan tindakan ini bukanlah untuk mendongkrak perekonomian pasar, itu adalah alasan yang tidak masuk akal. Kami melakukan hal ini untuk merangsang ekonomi pasar agar berfungsi kembali. Agar kami tetap berhati-hati dalam menggunakan dana para pembayar pajak, kami harus dapat mengawasi bank dengan lebih ketat, dalam hal ini Hypo Real Estate,“ ujar Merkel.
Menurut Menteri Keuangan Peer Steinbrück, peraturan yang baru saja disetujui sidang kabinet di Berlin Rabu (18/02), khusus diberlakukan untuk Hypo Real Estate saja dan masa berlakunya terbatas hingga 15 Juni tahun ini.

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Jerman
http://vibiznews.com/tag/inflasi-jerman/
http://id.tradingeconomics.com/germany/inflation-cpi
https://logammulia.wordpress.com/2008/11/11/sejarah-hiper-inflasi-di-jerman/s

http://www.dw.com/id/cara-amerika-serikat-dan-jerman-atasi-krisis-ekonomi/a-4040220

Friday, April 15, 2016

TUGAS AKUNTANSI INTERNASIONAL PERUSAHAAN MULTINASIONAL

Nama          : Regita Shandra Nirwana
Kelas          : 4EB23
NPM           : 26212088
PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Sejarah ACER
Pada tahun 1976, Stan Shih, Carolyn Yeh, George Huang dan Fred Lee mendirikan Multitech, cikal bakal perusahaan Acer yang kita kenal sekarang dan promotor industri komputer di Taiwan.- Pada tahun 1981 Multitech Micro-Profesor disajikan murah mikro kecil yaitu kurang dari 100 dolar, ia datang untuk memenuhi permintaan untuk komputer pribadi kurang besar yang sampai saat itu. Micro-Profesor adalah sukses besar pertama Acer.
Acer merupakan sebuah merek lima besar komputer pribadi dunia. Produk Acer antara lain adalah desktop, notebook, server,penyimpanan data, layar, peripheral, dan solusi e-bisnis untuk bisnis, pemerintah, pendidikan dan pengguna pribadi.
Pertama kali didirikan dengan nama Multitech yang didirikan pada 1976, yang kemudian dinamakan Acer pada 1987. Grup pan Acer mempekerjakan 39.000 orang di lebih dari 100 negara. Pendapatannya pada 2002 adalah US$12,9 miliar. Kantor pusatnya terletak di Kota Sijhih, Taipei County, Taiwan.
Pasaran Acer di Amerika Utara telah merosot dalam beberapa tahun terakhir sementara pasar Eropanya terus meningkat. Kesuksesannya di Eropa sebagian karena pensponsoran dari Tim Formula 1 Ferrari dan bekas tim F1, Prost Grand Prix.’
Perusahaan Multitech menghasilkan produk Micro-Profesor MPF-I, kemudian dua klon Apple II. Terakhir adalah produk Microprofessor II dan III dan kemudian Acer bergabung dengan IBM PC, dan pada tahun 1987 menjadi produsen PC yang signifikan dan perusahaan Multitech berganti nama menjadi Acer.
Perkembangan perusahaan Acer Inc. tidak hanya di Taiwan, sejumlah akuisi perusahaan merupakan langkah yang berpengaruh signifikan bagi Acer. Sejak 1985, Acer sudah mulai membuka cabang di berbagai negara, yang kemudian disebut Acer Group.
Pada tahun 2005, Acer mempekerjakan sekitar 7.800 orang di seluruh dunia. Pendapatan naik dari US $ 4,9 miliar di tahun 2003, menjadi US $ 11310000000 pada tahun 2006.
Acer sempat rugi di kuartal 2 dan 3 pada tahun 2011 dikarenakan mereka menjual terlalu banyak produk notebook, netbook dan Chromebook. Di Amerika Serikat saja, Acer telah memotong lini produk dua pertiga dimulai pada tahun 2012.
Meski sudah masuk menjadi 5 top merk laptop di dunia, pada November 2013 Chairman dan CEO J.T. Wang, dan Presiden Jim Wong, keduanya mengundurkan diri karena kinerja keuangan perusahaan yang buruk. Pendiri Acer Stan Shih telah mengambil alih sebagai ketua dewan dan presiden interim, mencari kandidat baru untuk berperan sebagai presiden. Menurutnya posisi CEO akan dihilangkan dan tanggung jawabnya ditransfer ke ketua atau presiden, dalam rangka meningkatkan efisiensi pengambilan keputusan. Yang akhirnya pada tanggal 23 Desember 2013, Jason Chen, wakil presiden Acer di seluruh dunia untuk penjualan dan pemasaran di Taiwan Semiconductor Manufacturing, diangkat sebagai presiden baru dan CEO.
Pada 1 Mei 2014, Acer mengumumkan pendapatan Q1 naik 36 persen dari tahun-ke-tahun menjadi NT $ 162.100.000.000 (US $ 5,2 miliar) dan laba bersih meningkat 63 persen menjadi 3,29 miliar dolar. Menurut Gartner dan IDC, Acer menjadi peringkat No 1 di seluruh dunia dalam pengiriman notebook.
AKUISISI ACER
Pada tahun 1988, Acer mengakuisisi Counterpoint Komputer
Pada tahun 1990, Acer mengakuisisi Altos Computer Corporation
Pada tahun 2007 Acer membeli Gateway di Amerika Serikat dan Packard Bell di Eropa. Termasuk dalam akuisisi ini merek eMachines.
Pada bulan Januari 2008, Acer mengumumkan bahwa pihaknya telah mengakuisisi saham mayoritas dari 75% dari Packard Bell.
Pada bulan Maret 2008, Acer diperoleh: E-TEN. Pada tahun 2009, Acer mengakuisisi 29,9% dari OLIDATA.
Pada bulan Agustus 2010, Acer dan Pendiri Teknologi menandatangani nota kesepahaman untuk memperkuat kerjasama bisnis PC jangka panjang mereka.
Pada Juli 2011, Acer Inc membeli iGware Inc untuk $ 320.000.000 untuk mencoba kemungkinan pasar cloud berpotensi menguntungkan. iGware menciptakan perangkat lunak awan dan alat infrastruktur untuk perangkat.

Kantor Pusat
Bendera Republik Tiongkok Taipei, Taiwan

Produk
Komputer pribadi, Laptop, Netbook, Server, IT Services, Handhelds, Monitor, LCD TV, Video projektor, Kamera digital

Pendapatan dan Keuntungan Perusahaan
Pendapatan     ▲ US$ 19.9 billion (2010)
Laba bersih      ▲ US$ 519 juta (2010)

Karyawan
Karyawan        7.500 (September 2010)

Anak perusahaan        
Acer Computer Australia
Acer India
Acer America Corporation
Gateway, Inc.
Packard Bell
eMachines
E-TEN

Situs web   
www.acer.com

Sumber :
https://fransiscafitria45.wordpress.com/2015/01/29/perkembangan-teknologi-sejarah-berdirinya-acer-inc/
https://id.wikipedia.org/wiki/Acer_Inc.
http://robeanhandy.blogspot.co.id/2013/10/profil-perusahaan-acer.html


Saturday, March 19, 2016

TUGAS AKUNTANSI INTERNASIONAL NILAI TUKAR

Nama               : Regita Shandra Nirwana
Kelas               : 4EB23
NPM               : 26212088

Berdasarkan Kurs tanggal 19 Maret 2016
Sumber: http://www.seputarforex.com/data/kurs_dollar_rupiah/

1.   Bapak Fahri mempunyai uang sebesar Rp. 90.875.000 dan ia ingin menukarkan uang rupiah nya ke dolar Hongkong (HKD), maka berapa dollar yang akan diterima Bapak Fahri ?
Rp. 90.875.000 : 1.706.00 = 53.267

2.   Zainab adalah seorang jurnalis ia berkunjung ke Indonesia dengan membawa uang sebesar 17000 AUD. Ketika ditukar ke Bank maka uang yang didapat Zainab adalah ?
AUD = 17000 x 9.680.80 = Rp. 164.573.600

3.   Abdul berkunjung ke Indonesia dengan membawa uang sebesar 250.000 Riyal. Ketika ditukar ke Bank maka uang yang didapat Abdul sebesar ?
SAR = 250.000 x 3.444.25 = Rp. 861.062.500

4.   Nyonya Lee adalah seorang Chef ia berkunjung ke Indonesia dengan membawa uang sebesar 35000 SGD. Ketika ditukar ke Bank maka uang yang didapat Nyonya Lee adalah ?
SGD = 35000 x 9.627.35 = Rp. 336.957.250

5.   Nyonya Fransisca ingin membeli rumah di Australia. Ia membutuhkan AUD 150000 untuk dapat membeli rumah tersebut. Berapa rupiah yang harus ia siapkan jika mempunyai tabungan senilai USD 50000 ?
USD =   50000 x 12,960.00 (kurs beli) = Rp. 648.000.000
AUD = 150000 x 10.140.80 (kurs jual) = Rp.1.521.120.000
Rp. 1.521.120.000 – Rp. 648.000.000 = Rp. 873.120.000
Maka, uang yang harus disiapkan adalah Rp. 873.120.000

6.   Nyonya Ulfa mendapat kiriman uang dari anaknya yang bekerja di Swedia sebesar 50000 SEK. Ia ingin membeli tas sebesar USD 200, selain itu juga ingin membelikan suaminya sebuah jam tangan senilai 500 SGD. Maka berapa sisa uang yang diterimanya ?
SEK = 50000 x 1.569.75 (kurs beli) = Rp. 78.487.500
USD = 200 x 13.260.00 (kurs jual) = Rp. 2.652.000
SGD = 500 x 9.693.35 (kurs jual) = Rp. 4.846.675– Rp. 70.988.825
Rp. 70.988.825 : 1.628.45 (kurs jual) = 43.592

7.   Rani mempunyai uang sebesar Rp. 350.000.000 dan ia ingin menukarkan uang rupiah nya ke English poundsterling (GBP), maka berapa poundsterling yang akan diterima Rani?
GBP = Rp. 350.000.000 : 19.169.00 = 18.258

8.   Andre adalah seorang fotografer ia berkunjung ke Indonesia dengan membawa uang sebesar 150000 Yen. Ketika ditukar ke Bank maka uang yang didapat Andre adalah ?
JPY = 12000 x 115.50 = Rp. 17.325.000

9.   Faisal berkunjung ke Indonesia untuk liburan dengan membawa uang sebesar 70.000 Riyal. Ketika ditukar ke Bank maka uang yang didapat Faisal sebesar ?
SAR = 70.000 x 3,444.25 (kurs beli) = Rp. 241.097.500

10.  Zakiya adalah seorang penyanyi ia berkunjung ke Indonesia dengan membawa uang sebesar 70000 CAD. Ketika ditukar ke Bank maka uang yang didapat Zakiya adalah ?

CAD = 70000 x 10.206.20 = 714.434.000