Sunday, December 28, 2014

MAKALAH BAHASA INDONESIA - WAWANCARA (TULISAN INDIVIDU)

MAKALAH BAHASA INDONESIA
WAWANCARA






Nama        : Regita Shandra Nirwana
Kelas         : 3EB23
NPM          : 26212088

UNIVERSITAS GUNADARMA

Kata Pengantar


Assalamualaykum warrahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,hidayah dan rizki-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Bahasa Indonesia ini yang membahas tentang Wawancara. Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Softskill.

Wawancara yang dalam istilah lain dikenal dengan interview merupakan suatu metode pengumpulan berita, data, atau fakta di lapangan. Tujuan utama wawancara yaitu memperoleh informasi yang lebih mendetail mengenai pribadi interview maupun hal yang diketahuinya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membacanya, dan tentunya makalah inipun jauh dari sempurna, karena sempurna hanya milik Allah SWT semata.

Wabillahi taufiq walhidayah, wassalamualaykum warrahmatullahi wabarakatuh





Bekasi, Desember 2014         
  Penulis,                                             












Daftar Isi
Kata Pengantar………………………………………………………..1
Daftar Isi……………………………………………………………....2
BAB I Pendahuluan........……………………………………………..3
BAB II Pembahasan…………………………….............……............4
1. Pengertian Wawancara…………………………….............……...4
2. Macam-Macam Wawancara………………………………………4
3. Langkah-Langkah Melakukan Wawancara……………………..5
4. Peralatan Wawancara……………………………………………..5
5. Sikap-sikap yang harus dimiliki pewawancara………………….5
6. Wawancara dalam bidang Jurnalistik……………………………6
7. Bentuk wawancara dalam bidang Jurnalistik…………………...6
BAB III Penutup……………………………………………………...7
Kesimpulan………………………………………………….........…...7
Saran......................................................................................................7
Daftar Pustaka…………………………………………………..........8


BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Perlukan sebagai pihak yang akan mewawancarai melakukan persiapan diri dalam melakukan wawancara? Jawabannya adalah perlu. Wawancara biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan guna mengetahui keahlian pelamar dan posisi yang akan diberikan perekrut kepada calon karyawan tersebut. Serta wawancara juga di lakukan dalam bidang Jurnalistik guna memperoleh informasi. Selengkapnya penulis akan menjelaskan tentang Wawancara pada makalah ini.
2. Rumusan Masalah
·         Apa pengertian dari wawancara?
·         Apa sajakah langkah-langkah pada sat melakukan wawancara?
·         Apa sajakah macam-macam wawancara?
·         Apa yang didapatkan dari kegiatan wawancara?
3. Tujuan Pembahasan
Memperoleh informasi yang lebih mendetail mengenai pribadi interview maupun hal yang diketahuinya.


BAB II
Pembahasan
1. Pengertian Wawancara
Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara yang mewawancarai dan yang diwawancarai. Wawancara yang dalam istilah lain dikenal dengan interview merupakan suatu metode pengumpulan berita, data, atau fakta di lapangan. Prosesnya bisa dilakukan dengan bertatap muka langsung (face to face) dengan narasumber maupun secara tidak langsung seperti melalui telepon, internet atau surat (wawancara tertulis). Tujuan utama wawancara yaitu memperoleh informasi yang lebih mendetail mengenai pribadi interview maupun hal yang diketahuinya.

2. Macam-Macam Wawancara

1.         Wawancara Tidak Terstruktur/Tidak Terpimpin
Yakni wawancara tidak ada kesengajaan pada pihak pewawancara untuk mengarahkan tanya jawab ke pokok-pokok persoalan yang menjadi titik focus dari kegiatan penyelidikan. Dalam wawancara ini menggunakan pertanyaan terbuka, memungkinkan jawaban yang lebih luas dan bervariasi. tujuan dari wawancara adalah untuk memahami, bukan hanya menjelaskan, sehingga hubungan antar manusia menjadi sangat penting.

2.         Wawancara Terstruktur/Wawancara Terpimpin
Dalam wawancara ini, pewawancara terikat oleh suatu fungsi, bukan saja sebagai pengumpul data melalui tanya jawab, melainkan sebagai pengumpul data relevan terhadap maksud-maksud penyelidikan yang telah dipersiapkan dengan masak, sebelum kegiatan wawancara yang sebenarnya dijalankan.
Dalam wawancara terpimpin ada hipotesis yang dibawa ke lapangan untuk dibuktikan benar tidaknya, ada kerangka pokok-pokok persoalan yang hendak ditanyakan sehubungan dengan hipotesis yang hendak dibuktikan itu.

3.         Focused/semi structured interviews/Wawancara Bebas Terpimpin
Di sini pewawancara menggunakan pedomaan wawancara yang dibuat berupa daftar pertanyaan, tetapi tidak berupa kalimat-kalimat yang permanen (mengikat).

4.         Wawancara Pribadi
Dalam wawancara pribadi ini, seorang pewawancara dan seorang yang diwawancarai dengan berhadapan muka (face to face). Wawancara pribadi biasanya digunakan untuk tujuan klinis dan terapi pasien.

5.         Wawancara Kelompok
Dalam wawancara kelompok, seoarng pewawancara sekaligus menghadapi dua orang yang diwawancarai atau lebih. Wawancara kelompok sangat berguna sebagai alat pengumpulan data yang sekaligus difungsikan sebagai proses cek data.

6.         Man In The Street Interview
Suatu cara untuk menanyai orang yang berada dijalanan dengan jalan menghentikan setiap orang yang berada di jalan raya untuk diajukan beberapa pertanyaan terhadapnya. Cara ini biasanya dilakukan bila kita ingin mengetahui bagaimana pendapat umum.

7.         Wawancara Berulang
Suatu wawancara terhadap responden atau sejumlah responden yang sama yang dilaksanakan lebih dari satu kali dalam waktu dan situasi yang berbeda. Wawancara berulang biasanya digunakan untuk menelusur perkembangan khusus dalam proses psikologis atau proses sosial.

8. Wawancara Buta
Suatu hasil wawancara tanpa identitas responden yang diwawancarai. Dalam persuratkabaran biasanya disebut “sumber yang bisa dapat dipercaya”, “pejabat yang berwenang” dan sebagainya.

9.         Telephone Interview/Interview yang menggunakan telepon
Sering terjadi macam wawancara ini untuk menanyakan yang menyangkut keadaan lokal terhadap orang yang juga berada di kota itu.

10.Wawancara Riset
Suatu wawancara yang berperan sebagai metode untuk melengkapi atau menyempurnakan data penelitian.

3. Langkah-Langkah Melakukan Wawancara

1.      Menentukan tema atau topik wawancara
2.      Menyiapkan peralatan wawancara
3.      Menentukan narasumber
4.      Membuat daftar pertanyaan
5.      Melakukan perjanjian dengan narasumber untuk menentukan waktu dan tempat wawancara
6.      Melakukan kegiatan wawancara
7.      Membuat ringkasan hasil wawancara
8.      Menyusun hasil wawancara

4. Peralatan Wawancara

1.      Alat perekam suara (tape recorder)
2.      Buku catatan dan pena
3.      Alat perekam audio visual (handycam)

5. Sikap-sikap yang harus dimiliki pewawancara
Saat melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan suasana agar tidak kaku sehingga responden mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah sebagai berikut:
Netral; artinya, pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju terhadap informasi yang diutarakan oleh responden karena tugasnya adalah merekam seluruh keterangan dari responden, baik yang menyenangkan atau tidak.
Ramah; artinya pewawancara menciptakan suasana yang mampu menarik minat si responden.
Adil; artinya pewawancara harus bisa memperlakukan semua responden dengan sama. Pewawancara harus tetap hormat dan sopan kepada semua responden bagaimanapun keberadaannya.
Hindari ketegangan; artinya, pewawancara harus dapat menghindari ketegangan, jangan sampai responden sedang dihakimi atau diuji. Kalau suasana tegang, responden berhak membatalkan pertemuan tersebut dan meminta pewawancara untuk tidak menuliskan hasilnya. Pewawancara harus mampu mengendalikan situasi dan pembicaraan agar terarah.

6. Wawancara dalam bidang Jurnalistik
Dalam bidang jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya dilakukan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya dilakukan atas permintaan atau keinginan wartawan yang bersangkutan.
Sedangkan dalam jumpa pers  atau konferensi pers, wawancara biasanya dilaksanakan atas kehendak sumber berita.

7. Bentuk wawancara dalam bidang Jurnalistik
Bentuk-bentuk wawancara antara lain:
1.      Wawancara berita dilakukan untuk mencari bahan berita.
2.      Wawancara dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu.
3.      Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon.
4.      Wawancara pribadi.
5.      Wawancara dengan banyak orang.
6.      Wawancara dadakan / mendesak.
7.      Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya.
Sukses tidaknya wawancara selain ditentukan oleh sikap wartawan juga ditentukan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang baik biasanya mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berlangsung akrab alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup ikut ditentukan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan baik oleh nara sumber maupun wartawan.



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan tentang wawancara di atas, wawancara tmerupakan percakapan antara 2 orang atau lebih, selain itu dalam wawancara untuk mendapatkan suatu data ini perlu mempersiapkan peralatan wawancara serta pembahasan apa saja yang akan dibahas pada wawancara tersebut.
Saran
Persiapkan langkah-langkah serta sikap dalam melakukan wawancara agar wawancara dapat berlangsung akrab atau komunikatif. Ketahuilah macam-macam wawancara apa yanga akan dilangsungkan agar tidak terjadi hambatan pada saat mewawancarai. Kelancarakn wawancara berjalan lancer tergantung dari wartawan atau pihak yang mewawancarai menciptakan suasana yang komunikatif.


Daftar Pustaka
Wikipedia. Wawancara. http://id.wikipedia.org/wiki/Wawancara (Diakses 28 Desember 2014

Tunggara. Kumpulan materi bahakas Indonesia. http://tunggara.wordpress.com/2012/02/23/kumpulan-materi-bahasa-indonesia/ (Diakses 28 Desember 2014)


MAKALAH BAHASA INDONESIA - KETERANGAN ILMIAH (TUGAS KELOMPOK)

KETERANGAN ILMIAH

Disusun
                                   Oleh      : Kelompok 8                          NPM:
   NAMA : Firdaus Harianja               (22212972)
          Dwianto Khristiano          (22212316)
          Adelia Larasati                 (20212145)
          Regita Shandra Nirwana  (26212088)

 KELAS  : 3EB23


BAHASA INDONESIA 2#
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
KATA PENGANTAR 
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “KETERANGAN ILMIAH
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia 2#. Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan – kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak – pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
Bapak Budi Santoso, SS



  

Bekasi
         September 2014


Penulis










DAFTAR ISI

Cover…………….……………………………………………………………..………………i
Kata Pengantar……..………………………………………………….……………………….ii
Daftar Isi………………………..……………………………………………..…….…….......iii
BAB I
Pendahuluan …….…………………………………………..……………..……..…………...1
1.1 Latar  Belakang…………………………………….…..……….………………...………..1
1.2 Rumusan Masalah..….……………………………………….…………………..………...1
1.3 Tujuan….…………………………………….………..………………….….………….…1
1.4 Manfaat Penulisan….…………………………………….…………………………….…..1
BAB II
Pembahasan….………………………………………..………………………………………..2
 Pengertian Karya Ilmiah….…………………………………………………………….……..2
1.   Bentuk Karya Ilmiah…………………………..….……………………………….…...….3
2.   Ciri-Ciri Karya Ilmiah………….…………….….……………………………….………..3
3.   Macam-Macam Karya Ilmah…………………….….……………………………………..3                                                             4.    Sikap Ilmiah …………………….………………………………………………..……….4
BAB III
PENUTUP….………………………………….……………………………………………….6
DAFTAR PUSTAKA….…………………………………….…..…………………………….7                                                                                                       













KETERANGAN ILMIAH
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Pengertian Karya Ilmiah menurut Para Ahli.
“Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11

1.2   RUMUSAN MASALAH
1.      Memahami Pengertian karya Ilmiah?
2.      Memahami Bentuk Karya Ilmiah ?
3.      Memahami Ciri-ciri Karya Ilmiah ?
4.      Memahami Macam-Macam Karya Ilmiah ?
5.      Memahami Sikap Ilmiah ?

1.3  TUJUAN DARI PEMBUATAN KARANGAN ILMIAH
antara lain :
      Memberi penjelasan
1.      Memberi komentar atau penilaian
2.      Memberi saran
3.      Menyampaikan sanggahan
4.      Membuktikan hipotesa


1.4 MANFAAT PENULISAN
1.      Menambah pengetahuan pembaca dan penulis akan masalah Keterangan Ilmiah.
2.      Memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
3.      Mengetahui pentingnya Pengertian karya Ilmiah.
4.      Menambah referensi bagi penulisan selanjutnya.










BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Karya Ilmiah.
Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya.
Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa fakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.
v  Bentuk Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah.
1. Karya Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
2. Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
3. Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.


v   Ciri-Ciri Karya Ilmiah
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
v  Macam-Macam Karya Ilmiah
1. Skripsi; adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung, observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
2. Tesis; adalah jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
3. Disertasi; adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu pendidikan.

v  Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut :
1)    Sikap ingin tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2)    Sikap kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan -kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3)    Sikap obyektif
Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
4)    Sikap ingin menemukan
Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
5)    Sikap menghargai karya orang lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6)    Sikap tekun
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
7)    Sikap terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.






















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kita dapat mengetahui pentingnya keterangan Ilmiah. Sehingga bagi seseorang yang hendak melakukan penelitian, apabila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa fakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.
Keterangan Ilmiah  memberikan beberapa manfaat. Adapun pihak-pihak yang mendapat manfaat dari adanya Keterangan Ilmiah tersebut adalah:
-          Bagi Penulis.
Sikap keingin tahuannya, kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya, menggunakan bahasa yang Baku,kritis, tekun, terbuka dan lain sebagainya.
-          Bagi Pembaca.
Dapat mengetahui, menghargai  bagaimana sebuah  karya orang lain, dan apabila seseorang yang hendak melakukan penelitian,seharusnya fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah/

-          Pihak lain yang berkepentingan atau masyaerakat yang memerlukan informasi yang benar.

Saran.
Dengan adanya Keterangan Ilmiah maka di harapkan seseorang bersikap kritis, sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan -kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.






Daftar Pustaka:
http://id.shvoong.com/how-to/writing/2222452-pengertian-ciri-dan-syarat-karya/
http://skinhead4life-carigaragara.blogspot.com/2010/03/hakikat-karya-ilmiah-ciri-ciri-karya.html